Hingga akhir Maret 2022, total aset perseroan tercatat mencapai Rp 57,48 triliun, atau turun 0,4% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 57,72 triliun. Sementara itu, total liabilitas di kuartal I 2022 turun 2,9% menjadi Rp 23,37 triliun dari sebelumnya Rp 24,08 triliun. Sedangkan, ekuitas MTEL tumbuh 1,4% menjadi Rp 34,10 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 33,64 triliun.

Lebih lanjut, hingga kuartal I 2022, Mitratel memiliki dan mengoperasikan 28.577 menara di Indonesia, di mana perseroan telah membangun 371 menara baru sepanjang kuartal I 2022.

Adapun, total menara yang dimiliki perseroan terdiri dari 12.034 menara di Jawa dan pulau terpadat di Indonesia. Selain itu, perseroan juga memiliki portofolio menara terbesar di antara operator menara lain di luar Jawa, dengan 16.543 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara.

Tahun ini, perseroan berencana untuk meningkatkan jumlah kepemilikan menara dengan mengakuisisi sebanyak 2.500 hingga 3.000 menara. Perseroan juga akan berfokus pada kegiatan pemasaran dan manajemen proyek di tahun ini.

Perseroan juga menjalankan strategi pemasaran melalui penetrasi dengan meningkatkan kualitas penjualan melalui sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis. Selain itu,perseroan juga akan menempuh langkah akuisisi dan retensi untuk mempercepat kemampuan penjualan dan mempertahankan pangsa pasar, dengan memberikan kebutuhan pelanggan melalui penjualan konsultatif.

“Kami juga menekankan inovasi produk dan layanan kepada operator telekomunikasi seperti fiberisasi menara, solusi edge-infra, dan power-to-tower untuk memastikan bahwa perseroan tetap berdaya saing tinggi,” ujar Hendra.



Dalam proses fiberisasi menara, perseroan dan operator fiber optik telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk pembangunan dan penyewaan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer secara nasional, guna memperluas cakupan layanan serat optik.

Selain itu, Mitratel juga mengembangkan kerjasama pengembangan jaringan serat optik dengan PT Telkom Akses meliputi proses desain, implementasi, hingga pengoperasian dan pemeliharaan jaringan serat optik. Adapun, hingga kuartal I 2022, perseroan telah menerima 2,117 kilometer serat optik dari operator seluler di Indonesia.

Halaman: