Menurut dia, FMC merupakan strategi perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia. Maka itu, Telkom turut menjalankan strategi tersebut untuk menghasilkan efisiensi dari berbagai lini, baik belanja modal, pemasaran, teknologi, sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang optimal.

Dia memaparkan, saat ini jumlah rumah tangga di Indonesia tercatat mencapai 60 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 25 juta hingga 30 juta rumah tangga berpotensi menjadi pelanggan home broadband. Sementara itu, jumlah pelanggan home broadband dari seluruh operator di Indonesia belum mencapai 11 juta. 

"Artinya pangsa pasar masih besar, tapi yang jadi tantangan adalah tidak semua bisa terjangkau oleh fiber," katanya.

Maka itu, Telkom berupaya menjalankan sinergi antara bisnis fixed broadband dan mobile broadband untuk memberi pilihan yang lebih luas, baik dari sisi produk, teknologi, maupun harga. 

"Ke depan, segmen pelanggan akan dikelola oleh telkomsel dengan berbagai kombinasi fixed dan mobile. Tentu akan ada value added (nilai tambah) yang bisa diidentifikasi sejak sekarang, itu yang bisa kita bentuk dalam rencana model," katanya. 

Dia berharap proses transisi konsolidasi bisa berlangsung halus dan tidak memberi dampak signifikan, baik bagi pelanggan maupun potensial pelanggan, sehingga potensi pasar bisa tergarap secara maksimal.

Halaman: