PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk menambah modal dengan menerbitkan saham baru atau private placement senilai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 24 triliun.
Pemegang saham juga menyetujui bahwa konglomerat Grup Salim dan mantan bankir investasi Agoes Projosasmito, bersama keluarga Bakrie akan menyerap saham baru tersebut.
Hal itu disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung Selasa (11/10) hari ini.
Berdasarkan pengumuman notaris, perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie itu memperoleh persetujuan dari pemegang saham yang mewakili sekitar 97% dari total sahamnya.
"Kuorum 56,98%, agenda disetujui hampir dengan suara bulat," ujar Direktur Dileep Srivastava dalam pesan singkat kepada Katadata.co.id, Selasa (11/10).
Seperti diketahui, Bumi Resources akan menerbitkan maksimal 200 miliar saham baru seri C dengan mekanisme tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau biasa dikenal dengan istilah private placement.
Harga pelaksanaan saham baru ditetapkan Rp 120 per saham, sehingga mampu mengantongi dana mencapai Rp 24 triliun. Dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk membayar utang.
Dalam pengumuman tertulis, Jumat (7/10) lalu, perusahaan memastikan investor yang akan menyerap saham BUMI antara lain, Mach Energy (Hong Kong) Limited (MEL), dan Treasure Global Investments Limited (TGIL).
Berdasarkan komposisinya, MEL dimiliki oleh tiga investor. Pertama, Mach Energy (Singapura) Pte Ltd menggenggam 42,5% saham. Ini merupakan pihak yang dikendalikan oleh Anthoni Salim, sekaligus perusahaan yang tergabung dalam Grup Salim.
Kedua, PT Bakrie Capital Indonesia memiliki 42,5% saham MEL. Ini merupakan perusahaan dalam kendali Grup Bakrie. Ketiga, Clover Wide Limited menguasai 15% saham MEL.
Setelah penyelesaian private placement, baik BCI maupun MPEL akan bersama-sama mengendalikan MEL. Semua keputusan yang dibuat MEL akan disetujui bersama oleh BCI dan MEPL.
Sedangkan, TGIL merupakan perusahaan yang berdomisili di Singapura. PT Aswana Pinasthika Investasi dan MPEL masing-masing menguasai 16,5% dan 83,85% saham TGIL.