“Dan untuk BUKA sebagian besar dari bisnis kita ini related dengan mitra dan marketplace itu untuk kebutuhan pokok sehingga kita sedikit terproteksi dari food and energy-inflation ini,” lanjut Teddy.

Secara rinci, pendapatan mitra pada kuartal ketiga 2022 meningkat 131% menjadi Rp 477 miliar, sedangkan pendapatan mitra per September 2022 tumbuh 191% menjadi Rp 1,44 triliun. Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 43% pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi 53% pada kuartal ketiga tahun ini. 

Kendati demikian, beban pokok pendapatan tercatat ikut melonjak hampir sembilan kali lipat menjadi Rp 1,81 triliun dari sebelumnya hanya Rp 208,43 miliar. Beban umum dan administrasi juga membengkak menjadi Rp 1,87 triliun dari Rp 1,02 triliun.

Hanya saja, beban penjualan dan pemasaran yang menyusut menjadi Rp 819,02 miliar dari sebelumnya Rp 1,31 triliun. Perusahaan juga meraup pendapatan dari operasional lain Rp 316,37 miliar, dari semula menanggung beban operasional lainnya Rp 10,96 miliar. 

Alhasil, perusahaan mengantongi laba usaha Rp 3,53 triliun, dari sebelumnya mengalami rugi usaha Rp 1,21 triliun. 

 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid