Tiga Strategi GoTo untuk Mencapai Kemandirian Finansial

GoTo
Gojek merger dengan Tokopedia menjadi GoTo
23/12/2022, 16.29 WIB

"Jika dilihat dari top line, peningkatan pendapatan GoTo didorong oleh layanan dan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setia sekaligus mendorong customer engagement secara multiplatform. Contohnya antara lain layanan langganan GoTo Plus yang disambut baik oleh sekitar 50.000 pelanggan berbayar di Tokopedia, serta GoPay Coins." Ungkap Andre

GoTo membukukan Total Nilai Transaksi (GTV) sebesar 33 persen atau setara dengan Rp 161 triliun. Perusahaan juga membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 206 persen atau setara Rp 4,5 triliun. Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, GoTo hanya mencatatkan Rp1,4 triliun.

Angka tersebut merupakan kontribusi dari tiga layanan utama GoTo yakni on-demand, e-commerce, dan fintech.

Layanan on-demand via Gojek mencatatkan kenaikan GTV 24 persen atau setara Rp 15,7 triliun secara year on year (yoy), sementara pendapatan bruto Gojek naik 31 persen atau setara Rp 3,5 triliun. Nilai GTV dari layanan e-commerce lewat Tokopedia naik 15 persen YoY menjadi Rp 69,9 triliun, dan pendapatan bruto juga tumbuh 27 persen YoY menjadi Rp 2,2 triliun.

Sementara itu GTV dari lini fintech melalui mencatatkan kenaikan GTV sebesar 78 persen atau setara Rp 97,1 triliun dan pendapatan bruto naik 48 persen YoY menjadi Rp 400 miliar secara YoY.

Membaiknya performa GoTo bahkan mendorong sejumlah perusahaan sekuritas mengubah rekomendasi atas saham GoTo dari jual menjadi beli (sell to buy) di penghujung 2022.

Halaman: