Emiten pertambangan batu bara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyampaikan perolehan pendapatan yang berbeda di laporan keuangan tahun buku 2022 yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan keterangan resmi perusahaan.
Melansir laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, BUMI mencatatkan pendapatan US$ 1,83 miliar. Berbeda dengan keterangan resmi perusahaan yang mencatatkan pendapatan US$ 8,53 miliar. Sehingga, terdapat selisih pendapatan sekitar US$ 6,7 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna mengatakan, perbedaan tersebut disebabkan karena adanya penyajian kinerja keuangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan joint venture meskipun kepemilikan BUMI pada KPC baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar 51%.
Lalu, BUMI menyebut telah menyampaikan laporan keuangan 31 Desember 2022 pada keterangan resminya dengan catatan atas laporan keuangan (CALK) secara rinci dan telah dimuat pada situs BEI dan BUMI.
"Berdasarkan penelaahan kami, laporan leuangan yang telah disampaikan telah sesuai dengan PSAK yang berlaku termasuk di dalamnya terkait penerapan PSAK 66 tentang Pengaturan Bersama yang mengatur penyajian kinerja keuangan joint venture, sebagaimana tercantum pada CALK nomor 45 pada Laporan Keuangan BUMI," kata Nyoman kepada wartawan, Jumat (31/3).
Selain itu, Yetna mengatakan BUMI telah mencantumkan perbandingan kinerja keuangan antara metode konsolidasi sebelum dan sesudah penyesuaian PSAK 66 tersebut.
Dalam keterangan resmi laporan keuangan BUMI turut dicantumkan informasi tambahan yaitu laporan laba rugi periode sepanjang 2022 secara tahunan termasuk KPC untuk kepentingan investor dalam lampiran pertama. Hal tersebut ditujukan untuk memberikan informasi tambahan kepada investor untuk menampilkan informasi keuangan secara grup, termasuk dengan mengkonsolidasi KPC.
Adapun, emiten pertambangan batu bara Bumi Resources menorehkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 525,27 juta atau setara Rp 7,93 triliun hingga kuartal IV 2022 dengan asumsi kurs Rp 15.097 per US$.
Laba perusahaan melaju pesat 212,62% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu US$ 168,01 juta. Sementara pendapatan BUMI meningkat 81,51% menjadi US$ 1,83 miliar setara Rp 27,62 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode kuartal IV 2021, pendapatan perusahaan senilai US$ 1 miliar.