Produsen kendaraan bermotor berbasis tenaga listrik atau electrical vehicle (EV) PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue untuk pengembangan bisnis berkelanjutan.
Gaya Abadi Sempura dikatakan Direktur Perseroan Wilson Ng punya target untuk membangun one stop solution bagi pengguna kendaraan listrik ringan. Untuk merealisasikan target itu, perseroan berupaya merilis produk kendaraan listrik baru yang terjangkau, terintegrasi dengan teknologi, serta efisien dan terstandarisasi.
“Untuk itu, perseroan dalam waktu dekat bakal melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan skema rights issue,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/4).
Sebelumnya, melansir prospektus perseroan yang diterbitkan pertengahan Februari lalu, SLIS akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 2 miliar saham atau setara 50% dari modal ditempatkan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal 13 April 2023 atau recording date. Setiap pemilik 1 saham lama akan memperoleh 1 HMETD dan setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru.
Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 17-28 April 2023. Sebagai informasi, PT Selis Investama Indonesia (SII) adalah pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali SLIS dengan kepemilikan 68% atau sebesar 1,12 miliar saham.
Bersamaan dengan rights issue, perseroan pun menerbitkan sebanyak 700 juta Waran Seri I atau sekitar 35% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana hasil rights issue ini akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja SLIS melalui setoran modal kepada entitas anak usaha PT Juara Bike. Demikian juga seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I.
Juara Bike merupakan produsen kendaraan listrik roda dua dan roda tiga dengan penggunaan bahan baku lokal mencapai 56%. Tak hanya untuk modal kerja, dana hasil HMETD akan dipakai untuk modal kerja SLIS untuk membeli persediaan seperti bahan baku, bahan jadi dan material pendukung, upah dan gaji, tunjangan dan biaya-biaya lainnya untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Sementara itu Analis Bahana Sekuritas Dimas Wahyu mengatakan support untuk saham SLIS ada di 173 dengan target resisten pertama di 193 dan resisten selanjutnya akan menembus 212 per lembarnya.
“Dengan semakin meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik maka akan menggenjot meningkatnya produksi untuk memenuhi pasar,” tulis risetnya.
Secara historikal, perseroan sejak lama telah fokus dalam pengembangan bisnis di kendaraan ramah lingkungan. Misalnya dengan menjalin kemitraan dengan Grab Wheels sejak tahun 2019 untuk pengadaan kendaraan listrik yang digunakan oleh para mitra GrabFood sebanyak 4 ribu unit. Dengan Bank BTN, perseroan menyuplai Selis Recycle Trike atau gerobak sampah listrik pertama di Indonesia untuk Dinas Lingkungan Hidup di Kota Bogor.
Lalu Bank Mandiri untuk pengadaan 36 unit kendaraan listrik yang akan digunakan untuk operasional di 11 Area Region III atau Jabodetabek.
Perseroan juga menyuplai kendaraan operasional ramah lingkungan untuk perusahaan tambang Batubara yang digunakan oleh Direksi PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berupa Golf Cart.
Emiten dengan TKDN di atas 60 persen ini juga telah melakukan ekspor sebanyak 250 unit sepeda listrik IOI ke Malaysia untuk E-Bike Sharing di area kampus. Tahun 2022, Gaya Abadi Sempurna juga menjadi penyuplai utama untuk 3 ribu unit motor listrik di Wilayah Kota Bogor.
Penjualan sepeda motor di tahun 2023 diproyeksi akan cemerlang. Data pada bulan Januari 2023 menunjukkan penjualan sepeda motor tercatat mencapai 615.416 unit, naik 38,6% secara tahunan dan 27,3% secara bulanan. Angka itu juga berhasil melampaui level pre pandemi, yaitu sebesar 8,1% atau 569.126 unit pada bulan Januari 2019. Di mana salah satu penopang utama dari lonjakan ini adalah motor listrik.