Bisa Pengaruh ke Laba, Bumi Resources Ungkap Tantangan Bisnis di 2023

http://bumiresources.com/
Tambang batu bara milik BUMI Resources
Penulis: Lona Olavia
3/5/2023, 11.18 WIB

Usai mengantongi laba US$ 60,2 juta, sekitar Rp 903,6 miliar (kurs Rp 15.000 per dolar AS) di kuartal I 2023 atau naik 39,3% dibanding periode yang sama tahun 2022, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengungkapkan ada tantangan besar di tahun 2023.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, tahun ini menghadirkan berbagai tantangan yang cukup unik. Hal itu seperti dampak dari hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021, krisis energi dunia yang diperburuk oleh perkembangan geopolitik global, dan kekhawatiran akan resesi di negara-negara maju. Serta ketidakstabilan keuangan yang terjadi baru-baru ini dan berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi lebih lanjut.

“Aturan baru pemerintah tentang royalti juga berdampak pada perolehan laba yang tinggi bagi perusahaan batu bara yang diberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) baru, US$ 609 juta versus US$ 196 juta year on year yang dibayarkan oleh Kaltim Prima Coal dan Arutmin,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Rabu (3/5).

Tahun ini, Bumi Resources menargetkan bisa memproduksi batu bara 75-80 metrik ton. Adapun harganya diprediksi ada di rentang US$ 95-105 per ton.

Terkait kinerja keuangan, perseroan mencatat pendapatan US$ 454,9 juta pada kuartal I 2023 atau naik 30% dari kuartal I 2022 sebesar US$ 349,9 juta. Jumlah tersebut belum termasuk PT Kaltim Prima Coal atau KPC yang merupakan anak usaha BUMI.

Dileep mengatakan, BUMI tidak dapat mengkonsolidasikan KPC dan hanya dapat dijadikan equity accounted untuk 51% yang dimiliki perseroan di dalamnya.

Halaman: