Emiten BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tengah mempersiapkan anak usahanya yang bergerak dalam bidang data center untuk melantai di bursa saham. Anak usaha Telkom yang dimaksud adalah PT Sigma Tata Sadaya (STS) dan PT Telkom Data Ekosistem (TDE).
Namun, VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang menjelaskan rencana untuk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) belum akan terlaksana dalam waktu dekat.
Karena, perseroan masih menyelesaikan beberapa proyek data center yang sedang berjalan. Salah satunya yang berada di kota Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, Telkom juga sedang mengerjakan proyek hyperscale di kota Batam, Kepulauan Riau.
“Belum karena kami sekarang ini masih dalam tahap pembangunan dan menyelesaikan di Cikarang lalu juga hyperscale-nya di Batam. Kami belum berpikir ke sana, ke IPO,” ujar Edwin pada wartawan di Jakarta, Kamis malam (25/5).
Maka dari itu, saat ini perseroan akan berfokus untuk menggarap rencana-rencana ekspansi yang ada. Seperti penambahan jaringan telekomunikasi maupun pembangunan fasilitas data center dan lainnya.
"Mungkin bisa saja kami lebih berpikir kepada partnership, tidak melulu harus IPO. Untuk jangka pendek belum ada ke arah sana," kata Edwin.
Diberitakan sebelumnya, Telkom akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan data center dari pasar Singapura. Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan pada 2024 mendatang diharapkan Telkom sudah dapat menikmati hasilnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Telkom masih cukup menjanjikan tidak hanya dari sisi top line, tapi juga middle dan bottom line,” ujar Ririek Adriansyah dikutip Kamis (7/12), dalam acara Breakfast with Telkom: Facing 2023 with Strong Fundamental di Jakarta.
Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia, Muhamad Fajrin Rasyid juga mengatakan bahwa alasan Telkom Indonesia mengembangkan data center sebab bisnis ini dinilai memiliki potensi yang baik ke depannya.
"Rencananya memang ekspansi data center di beberapa kota besar sekitar 15 ya, ini kami pandang sebagai salah satu yang penting karena negara Indonesia besar," katanya, dikutip Rabu (9/11).