PT Amman Mineral Internasional Tbk diprediksi meraup dana US$ 715 juta atau Rp 10,7 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.002 melalui hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
“Amman Mineral menjual 6,3 miliar saham dengan harga tetap masing-masing Rp 1.695, kata orang-orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya tidak untuk umum,” tulis Bloomberg dikutip Selasa (20/6).
Sebelumnya Amman Mineral menawarkan 7,3 miliar saham baru atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Namun perusahaan telah menetapkan ukuran penawaran dasar pada 6,3 miliar saham, menurut term sheet yang dilihat sebelumnya oleh Bloomberg News.
Emiten dengan kode AMMN ini pada masa penawaran awal menawarkan harga di rentang Rp 1.650-1.775 per saham.
Dengan demikian jika menetapkan harga di Rp 1.695 per saham, maka entitas usaha PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC akan menjadi IPO yang terbesar di tahun ini.
Hingga pertengahan Juni 2023 tercatat sudah ada 43 emiten baru di BEI yang sudah go public tahun ini. Di mana sebelumnya IPO PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menjadi yang terbesar dengan raihan dana Rp 9,9 triliun, menyalip PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang meraih Rp 9 triliun. Keduanya tercatat melakukan pencatatan perdana saham di BEI pada 2023.
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, IPO saham AMMN merupakan yang terbesar di Asia tahun ini, di luar Tiongkok. Penjualan saham pertama kali di negara-negara besar di Asia Tenggara telah mengumpulkan US$ 2,2 miliar sejak awal Januari, meningkat 77% dari periode sama tahun lalu.
Lonjakan kontras terlihat dengan kemerosotan terjadi di hub regional seperti Hong Kong dan Singapura. Listing dari sektor energi terbarukan, logam, dan pertambangan, serta terkait rantai pasok kendaraan listrik, telah menarik permintaan saham baru dari investor dalam dan luar negeri. Debut penambang yang berbasis di Jakarta ini didapuk menjadi yang terbesar di Indonesia sejak GoTo Group pada April 2022.
Sementara itu data Wood Mackenzie menunjukkan, Amman Mineral memiliki tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan tambang tembaga terbesar kelima di dunia, jika digabungkan dengan deposit dalam proyek Elang. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 1,09 miliar pada 2022, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2021.
Perusahaan tersebut memiliki salah satu biaya tunai terendah di antara tambang di dunia, tulis analis Aequitas Research termasuk Ethan Aw dan Sumeet Singh dalam catatan sebelum penetapan harga. Profitabilitas tumbuh secara dramatis karena pertumbuhan volume penjualan tembaga dan emas
"Namun harga tembaga mungkin berada dalam tren turun dalam waktu dekat yang akan memengaruhi prospek perusahaan, karena tidak berniat melakukan kebijakan lindung nilai," kata para analis.
Sebelumnya berdasarkan prospektus resmi perseroan, rencananya perolehan dana IPO sekitar Rp 1,8 triliun atau sekitar US$ 117,2 ribu untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMIN.
Lalu sekitar Rp 3,1 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Selanjutnya, dana IPO akan digunakan penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.
Sisanya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator.
Merujuk prospektus yang diterbitkan, Amman Mineral tercatat membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 1,09 miliar, setara Rp 16,4 triliun hingga akhir Desember 2022 dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS. Laba perseroan naik 244,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 317 juta.
Seiring dengan kenaikan laba, raihan penjualan juga mengalami peningkatan 117,85% menjadi US$ 2,83 miliar, setara Rp 42,4 triliun dari sebelumnya US$ 1,29 miliar.
Adapun komposisi pemegang saham Amman Internasional terdiri dari PT Sumber Gemilang Persada 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk 23,13%, dan PT AP Investment 17,08%. Lalu PT Alpha Investasi Mandiri 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia 4,02%.
Perseroan menggandeng sejumlah sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Berikut jadwal sementara IPO PT Amman Mineral International Tbk :
- Masa Penawaran Awal : 31 Mei – 16 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 28 Juni – 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 4 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 Juli 2023