Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Berdasarkan prospektus terbaru yang disampaikan perusahaan, jumlah saham baru yang akan diterbitkan WIKA dalam rangka rights issue sebanyak-banyaknya 92,23 miliar dengan nilai nominal Rp 100 per lembarnya. Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi ini.
Pemerintah, selaku pemegang saham seri A dan 5,83 miliar saham seri B akan melaksanakan rights issue tersebut yang menjadi porsinya melalui penambahan penyertaan modal negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024.
Apabila saham baru seri B yang ditawarkan dalam rights issue tersebut tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham, maka sisanya akan dijatahkan secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham.
Perusahaan berencana menggunakan dana hasil rights issue sebanyak-banyaknya Rp 6 triliun yang diterima dari PMN akan diguakan untuk modal kerja penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja proyek perseroan dan/atau refinancing,” bunyi prospektus itu, dikutip Rabu (24/1).
Sebagaimana diketahui, manajemen WIKA sebelumnya mengajukan PMN Rp 6 triliun pada 2024. Kementerian Keuangan memperkirakan kondisi keuangan WIKA baru akan membaik pada 2043 jika perusahaan tidak menerima PMN.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan PMN tersebut merupakan salah satu strategi WIKA untuk memperkuat keuangan.
"Pada 2014 sampai 2022 terjadi pertumbuhan aset yang signifikan yang ditopang oleh peningkatan liabilitas. Jadi, kebanyakan peningkatan aset karena pembiayaan pinjaman atau utang," ujar Rio dalam Rapat Kerja Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (20/9).
Sebagaimana diketahui, sampai dengan September 2023, perusahaan membukukan total liabilitas Rp 55,67 triliun, turun dibanding September tahun sebelumnya Rp 56,75 triliun. Nilai tu terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp 36,38 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 19,29 triliun.
Berikut jadwal rights issue WIKA:
- Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 12 Januari 2024
- Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran HMETD: 5 Maret 2024
Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD (Cum-Right)
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 15 Maret 2024
- Pasar Tunai : 19 Maret 2024
- Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right)
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 18 Maret 2024
- Pasar Tunai : 20 Maret 2024
- Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD : 19 Maret 2024
- Tanggal Distribusi HMETD: 20 Maret 2024
- Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia : 21 Maret 2024
- Periode Perdagangan HMETD : 21-28 Maret 2024