Emiten Chicken Nugget Belfoods Siapkan Strategi Perluas Pangsa Pasar

Katadata/Patricia Yashinta Desy Abigail
PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) siapkan strategi untuk memperluas pangsa pasarnya.
25/6/2024, 21.46 WIB

Emiten pemilik merek makanan olahan Belfoods, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) berencana mengembangkan merek agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui upaya pemasaran yang intensif.

Hal ini sebagai salah satu upaya perseroan untuk menciptakan prospek usaha yang akan positif dengan berbagai faktor yang mendukung.

Direktur Utama Sreeya Sewu Indonesia Sungkono Sadikin mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk melakukan perluasan jaringan distribusi ke daerah-daerah di luar kota besar dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang tidak pasti.

"Dengan memperkuat operasional yang lebih ramping, SIPD berharap dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnis," kata Sungkono dalam keterangan resminya, Selasa (25/6).

Selain itu, lanjut Sungkono, Sreeya Sewu Indonesia optimis dengan prospek usaha ke depan terutama dengan rencana pengembangan hilir. Pemngembangan ini telah dirancang untuk meningkatkan pangsa pasar melalui penguatan, merek dagang, dan standar operasional.

Untuk menjaga tingkat keuangan, Sreeya mengupayakan perbaikan internal, seperti kebijakan improvement untuk ketahanan margin yang tidak hanya berfokus pada kinerja operasional. Serta terkait over-supply atau kelebihan pasokan atau penjualan ayam hidup.

Sebelunya, SIPD juga telah melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II atau PMHMETD II sejumlah Rp 499,99 miliar untuk memperkuat struktur modal. Sekaligus mendukung ekspansi entitas anak untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.

"Seluruhnya telah direalisasikan melalui penyertaan modal kepada anak usaha yaitu PT Belfoods Indonesia yaitu 75% untuk modal dan sisanya untuk modal kerja Rp 496,23 miliar," tuturnya.

Sebagai catatan, pendapatan Sreeya mencapai Rp 6,09 triliun per 2023 dari Rp 6,05 triliun di tahun sebelumnya. Efisiensi operasional dapat menekan beban pokok penjualan sebesar 0,85% dan mendorong laba bruto tumbuh 19,03%. Pencapaian laba bruto di tahun 2023 menjadi Rp 572,80 miliar dari Rp 481,23 miliar di tahun 2022.

Tantangan Sosial dan Lingkungan Pengaruhi Bisnis Sreeya

Sungkono menjelaskan Sreeya dihadapkan pada tantangan sosial dan lingkungan yang signifikan. Pelaksanaan regulasi pemerintah yang terlalu ketat seringkali tidak sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga mempengaruhi permintaan dan penawaran.

"Hal ini menuntut Sreeya untuk lebih cermat dalam menjaga kualitas produk dan layanan, serta menjaga hubungan kemitraan yang baik dengan masyarakat lokal," tuturnya.

Beberapa strategi telah dijalankan oleh Sreeya, salah satunya strategi jangka panjang untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor hulu dan hilir. Serta mengembangkan sumber daya manusia (SDM) juga terus ditingkatkan untuk menghadapi ketidakpastian bisnis di sektor hulu.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail