Adu Laba Bank Blue Chip hingga November 2024

Arief Kamaludin|KATADATA
Sektor perbankan hingga akhir 2024 mencatatkan kinerja yang positif, dengan sejumlah bank besar mengalami pertumbuhan laba yang signifikan.
26/12/2024, 17.46 WIB

Sektor perbankan hingga akhir 2024 mencatatkan kinerja yang positif, dengan sejumlah bank besar mengalami pertumbuhan laba yang signifikan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mencatatkan laba yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih hingga November 2024 mencapai Rp 50,5 triliun. Angka tersebut naik 14% secara tahunan atau year on year (yoy). 

BBCA mencatatkan Net Interest Income (NII) PADA 11 bulan tahun 2024 mencapai Rp 70 triliun, meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan NII ini seiring dengan terjaganya Net Interest Margin (NIM) di level 5,74%, yang naik 37 basis poin dibandingkan tahun lalu.

BBCA juga mencatatkan beban provisi sebesar Rp 236 miliar pada November 2024, setelah adanya pembalikan beban provisi pada Oktober 2024 dan November 2023. Cost of Credit (CoC) pada November 2024 tercatat 0,33%, sehingga CoC selama 11M24 terjaga di level 0,23%, lebih rendah 8 basis poin dibandingkan tahun lalu.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga periode 30 November 2024. Laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp 19,81 triliun, meningkat 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 19,04 triliun.

NII atau pendapatan bunga bersih BBNI pada periode ini mencapai Rp 35,62 triliun, mengalami penurunan sebesar 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 37,05 triliun.

Positifnya kinerja juga ditopang oleh sejumlah lini pendapatan, salah satunya komisi/provisi tercatat sebesar Rp 9,38 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 9,28 triliun. Selain itu, pendapatan lainnya juga mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai Rp 5,60 triliun hingga November 2024, dibandingkan dengan Rp 4,25 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga periode 30 November 2024. Laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp 47,17 triliun, meningkat sekitar 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 45,07 triliun.

Positifnya kinerja juga didorong oleh sejumlah lini pendapatan, salah satunya komisi/provisi yang tercatat sebesar Rp 15,99 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 14,18 triliun.

Di sisi lain, pendapatan lainnya mencatatkan penurunan signifikan, mencapai Rp 7,97 triliun hingga November 2024, dibandingkan dengan Rp 10,31 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Kinerja laba didorong oleh optimasi program salah satunya tercermin dari beban promosi yang tercatat mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp 1,19 triliun hingga November 2024.

Adapun beban tenaga kerja pada periode hingga November 2024 tercatat sebesar Rp 14,67 triliun, naik sekitar 1,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 14,51 triliun.

NII atau pendapatan bunga bersih Bank Mandiri hingga November 2024 juga mencapai Rp 68,55 triliun, mengalami peningkatan 5,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 65,14 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga periode 30 Oktober 2024. Laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp 45,73 triliun, mengalami kenaikan sekitar 5,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 43,42 triliun.

Peningkatan kinerja laba ini didorong oleh pertumbuhan di sejumlah lini pendapatan. Salah satunya adalah komisi/provisi yang tercatat sebesar Rp 18,63 triliun, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 16,82 triliun.

Pendapatan lainnya juga mengalami kenaikan yang signifikan, tercatat mencapai Rp 21,34 triliun hingga Oktober 2024, dibandingkan dengan Rp 14,45 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Sementara itu, beban promosi tercatat stabil di angka Rp 1,71 triliun, hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Beban tenaga kerja pada periode hingga Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 24,13 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan beban di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar  Rp 24,19 triliun.

NII atau pendapatan bunga bersih BRI hingga Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 92,01 triliun, mengalami kenaikan 1,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 90,58 triliun.