Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi akan Turun Cukup Tajam akibat Corona

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
Presiden Joko Widodo menyebut negara-negara lain di dunia juga mengalami perlambatan hingga penurunan ekonomi akibat pandemi corona.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
14/4/2020, 12.18 WIB

Indonesia harus tetap berupaya untuk mendorong pemulihan, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi. “InsyaAllah kita bisa,” kata Jokowi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat turun menjadi 2,5%, bahkan 0%. Kondisi ini dapat terjadi jika Indonesia tak mampu menangani pandemi lebih dari 6 bulan dan terjadi lockdown. 

(Baca: Jokowi Tetapkan Corona Bencana Nasional, BNPB Kendali Penuh Penanganan)

Hitungan penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut juga terjadi jika perdagangan internasional tumbuh di bawah 30%, serta industri penerbangan mengalami shock dan turun hingga 75%. 

Skenario tersebut juga menghitung konsumsi rumah tangga, terutama konsumsi bahan pokok dan kesehatan. "Juga kemungkinan terjadinya disrupsi tenaga kerja," kata Sri Mulyani.

Bank Indonesia juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,2 - 4,6%. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pemangkasan tersebut seiring tantangan persebaran virus corona bagi pertumbuhan ekonomi domestik.

"Perlambatan ini seiring penurunan prospek pertumbuhan ekspor barang Indonesia akibat perlambatan perekonomian global," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/3).

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu