Ditopang Aksi Spekulasi Investor, Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Ilustrasi, Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri. Pada pembukaan perdagangan Rabu (1/4), nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,04% terhadap dolar AS.
1/4/2020, 09.35 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,04% di level Rp 16.330 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (1/4), di tengah sentimen pasar yang masih negatif karena pandemi corona.

Penguatan rupiah pada awal perdagangan ini hanya ditemani oleh ringgit Malaysia, yang juga menguat 0,69%. Sementara, hampir seluruh mata uang Asia dibuka melemah terhadap dolar AS. Meski, pelemahannya tercatat hanya pelemahan tipis.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/4), terhadap dolar AS, yen Jepang tercatat melemah 0,06%, dolar Hong Kong melemah 0,02%, dolar Singapura melemah 0,04% dan dolar Taiwan melemah 0,07%.

Selain itu, mata uang Asia lain yang juga melemah terhadap dolar AS, antara lain won Korea Selatan melemah 0,05%, peso Filipina melemah 0,11%, rupee India melemah 0,05%, yuan Tiongkok melemah 0,01%, dan baht Thailand melemah 0,24%.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai, rupiah masih akan terus berfluktuasi di tengah ketidakpastian virus corona.

"Naik turun rupiah lebih disebabkan oleh aksi spekulasi para investor jangka pendek yang memanfaatkan situasi," kata Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (1/4).

(Baca: AS Tambah Stimulus Rp 9.600 Triliun, Rupiah Menguat ke Rp 16.130 /US$)

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para investor bermain keluar dan masuk pasar keuangan, guna mendapatkan keuntungan semata.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria