Corona Meluas di Dunia, Kurs Rupiah Melemah Cepat Tembus 14.100/US$

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
28/2/2020, 10.20 WIB

Nilai tukar rupiah melemah cepat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, rupiah telah menembus level Rp 14.100 per dolar AS, dari masih di kisaran Rp 13.600 per dolar AS awal pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menembus level Rp 14.000 pada perdagangan Kamis (27/2) kemarin. Sedangkan saat berita ini ditulis, Jumat (28/2) pagi, rupiah berada di posisi Rp 14.125 per dolar AS, anjlok 0,72% dari posisi penutupan kemarin Rp 14.025 per dolar AS.

Rupiah memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS. Sebagian mata uang Asia tercatat melemah terhadap dolar AS saat ini. Ringgit Malaysia melemah 0,20%, dolar Singapura 0,23%, peso Filipina 0,13%, sedangkan yuan Tiongkok melemah tipis 0,05%.

Di sisi lain, yen Jepang menguat 0,35%, baht Thailand dan won Korea Selatan menguat 0,07%, rupee India menguat 0,14%, dan dolar Hong Kong 0,04%.

(Baca: Virus Corona Tekan Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah dalam 5 Tahun)

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar belum juga membaik terkait penyebaran virus corona. "Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah virus corona di luar Tiongkok masih besar," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (28/2).

Di sisi lain, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terus merosot, bahkan sempat ke level 1,235, terendah sepanjang masa. Tjendra menjelaskan bahwa hal tersebut mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut. “Investor banyak membeli obligasi AS untuk mengamankan nilai aset," kata dia.

Tjendra memperkirakan rupiah masih akan mengalami tekanan hari ini, dengan pergerakan di kisaran Rp 14.000 - 14.100 per dolar AS.

Jumlah orang yang terdeteksi terinfeksi corona di luar Tiongkok terus membesar. Berdasarkan data John Hopkins CSSE, kasus corona telah dilaporkan di lebih dari 50 negara/regional di luar dataran Tiongkok. Kemarin, Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melaporkan temuan kasus baru infeksi corona di luar Tiongkok telah melebihi temuan kasus baru di dalam Tiongkok.

(Baca: Wakil Presiden hingga Ketua Komisi di Parlemen Iran Positif Corona)

Per Jumat (28/2) pagi ini, yang terdeteksi terinfeksi virus corona telah mencapai 83.081 orang, dengan 4.257 di antaranya berada di luar dataran Tiongkok. Jumlah yang dilaporkan meninggal akibat virus tersebut telah mencapai 2.856 orang, dengan 68 di antaranya di luar Tiongkok.