Percepat Pemindahan Ibu Kota Negara, Pemerintah Bentuk Tim Finalisasi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat presentasi desain ibu kota negara baru di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (20/12/2019). Pemerintah telah membentuk tim finalisasi pemindahan ibu kota negara untuk memperepat proses pemindahan.
Editor: Ekarina
7/2/2020, 21.53 WIB

Sebelumnya, Suharso  mengungkapkan ada lima negara yang tertarik menjadi investor di ibu kota baru Indonesia. Kelima negara tersebut, adalah Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

(Baca: Bappenas Ungkap 5 Negara yang Tertarik Berinvestasi di Ibu Kota Baru)

Dia juga menyebut, investor Negeri Sakura yang tertarik menanamkan modalnya di ibu kota baru, yakni Softbank. Presiden Joko Widodo sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Presiden Softbank Masayoshi Son terkait penjajakan investasi tersebut.

Teranyar, Jokowi diketahui bertemu Masayoshi saat berkunjung ke UEA pada Senin (13/1). “Mereka termasuk yang tertarik (Softbank),” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/1).

Sedangkan  investor dari UEA yang tertarik menanamkan modalnya di ibu kota baru adalah putra mahkota Mohamed Bin Zayed. Jokowi diketahui telah bertemu dengan Mohamed Bin Zayed ketika berkunjung ke UEA awal pekan ini.

Lebih lanjut, deretan investor lain yang juga berminat menjadi investor di ibu kota baru juga datang dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Tony saat ini ditetapkan sebagai anggota Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru bersama Mohamed Bin Zayed dan Masayoshi.

Kemudian dari AS, ada International Development Finance Corporation (IDFC). Lembaga ini menawarkan investasi miliaran dolar AS untuk mendanai pembangunan di Indonesia, termasuk bidang teknologi, infrastruktur, dan kesehatan.

Terakhir, investor yang disebut-sebut berminat ikut menanam modal di ibu kota baru adalah Jerman. Namun, Suharso enggan menyebutkan siapa investor negara tersebut yang akan menanamkan modalnya di ibu kota baru. Hanya saja, dia memastikan para investor menawarkan investasi sesuai dengan kapasitas mereka.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria