Selain sektor pengolahan, BPS juga mencatat sejumlah sektor ekonomi melambat pada kuartal IV 2019. Sektor nonmigas hanya tumbuh 4,73% pada kuartal IV 2018 menjadi 3,94%. Sementara sektor perdagangan tumbuh 4,24%, melambat dibanding kuartal IV 2018 sebesar 4,41%,
"Namun sektor pertanian tumbuh bagus pada kuartal IV sebesar 4,26%, lebih tinggi dari kuartal 3 sebesar 3,12%," jelas dia.
(Baca: Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan Global)
Adapun berdasarkan komponen pengeluaran, BPS mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2019 melambat dari 5,08% pada periode yang sama tahun lalu menjadi 4,97%. Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto atau PMTB hanya mencapai 4,06%, melambat dari 6,01%, sedangkan ekspor dan impor turun masing-masing 0,87% dan 7,69%.
Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 3,25% dan konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) tumbuh 10,26%.
Pemerintah dalam APBN 2020 menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat mencapai 5,3% Dalam ringkasan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah bahkan menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,4% hingga 6% dalam lima tahun ke depan seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.