BI Perkirakan Neraca Dagang Desember 2019 akan Surplus

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Kapal tunda melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8/2019). BI memperkirakan neraca perdagangan Desember 2019 akan positif.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
13/1/2020, 20.22 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo optimistis neraca dagang pada Desember 2019 akan surplus. Alasannya kondisi eksternal cukup baik yang ditunjukkan dari indikator realisasi ekspor dan impor.

"Kami tetap confidence. Dari sisi eksternal cukup baik," kata Dody di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (13/1).

(Baca: Cadangan Devisa Desember 2019 Diprediksi Naik, Rupiah Menguat)

Dody menilai realisasi ekspor hingga triwulan III cukup positif yang mencapai 0,02% berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Indikator impor dinilai membaik, terutama sektor minyak dan gas seiring dengan kebijakan biodiesel 20% (B20). "Dampak dari kebijakan B20 ini tentunya mengurangi impor migas negara," kata dia.

Selain itu, indikator manufaktur juga positif yang menjadi kepercayaan terhadap peningkatan surplus neraca dagang. Neraca perdagangan pada November 2019 mencapai US$ 1,33 miliar dan sepanjang Januari-November 2019, defisit neraca perdagangan mencapai US$ 3,11 miliar.

(Baca: Jokowi Sebut Implementasi B30 Bisa Hemat Devisa Hingga Rp 63 Triliun)

Total ekspor pada November 2019 mencapai US$ 14,01 miliar, turun 6,17% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan impor mencapai US$ 15,34 miliar, naik 3,94% dibanding bulan sebelumnya.

Ekspor migas pada November 2019 naik 20,66% menjadi 11,1 miliar, sedangkan ekspor nonmigas turun 7,92% menjadi US$ 12,9 miliar.

Sementara itu, impor pada November meningkat terutama pada jenis barang konsumsi yang mencapai 16,13% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, impor konsumsi naik 16,28%.