Tembus 30% dari PDB, Total Utang Pemerintah per November Rp 4.814 T

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah telah merealisasikan pembiayaan utang hingga akhir November mencapai Rp 442,92 triliun.
Penulis: Agustiyanti
19/12/2019, 15.58 WIB

Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah hingga November 2019 mencapai Rp 4.814,31 triliun, naik 9,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan utang tersebut seiring defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang membengkak.

Berdasarkan data APBN Kita yang dipublikasikan Kamis (18/12), realisasi defisit anggaran mencapai Rp 368,9 triliun atau 2,29% terhadap PDB. Realisasi ini bukan hanya di atas pagu APBN 2019 sebesar Rp 296 triliun atau 1,84% terhadap PDB, tetapi juga proyeksi terbaru pemerintah sebesar 2,2% terhadap PDB.

"Tetapi sampai 13 Desember 2019 penerimaan bertambah, sehingga mungkin defisit anggaran akan mengecil ke target 2,2%. Jadi tidak mendekat ke 2,3%," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (19/12).

(Baca: Lampaui Target, Defisit APBN Hingga November Membengkak Jadi Rp 369 T)

Adapun untuk menutup defisit, pemerintah telah merealisasikan pembiayaan utang hingga akhir November mencapai Rp 442,92 triliun. Jumlah itu sudah melampaui target yang dipatok dalam APBN 2019 sebesar Rp 359,25 triliun.

Secara perinci, pembiayaan utang masih didominasi oleh penerbitan surat berharga negara atau SBN yang secara neto mencapai Rp 465,1 triliun. Sedangkan utang dalam bentuk pinjaman secara neto tercatat minus Rp 22,18 triliun.

Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menarik pinjaman luar negeri Rp 52,37 triliun dan dalam negeri Rp 1,67 triliun, serta membayarkan cicilan pokok masing-masing Rp 75,22 triliun dan Rp 1 triliun.

Adapun total utang pemerintah hingga November dalam bentuk SBN mencapai Rp 4.044 triliun, terdiri dari SBN domestik Rp 2.978,74 triliun dan SBN valas Rp 1.065,5 triliun.

(Baca: Terus Membengkak, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 5.608 T pada Oktober)

Sementara  utang dalam bentuk pinjaman mencapai Rp 770,04 triliun yang didominasi pinjaman luar negeri Rp 761,95 triliun.

Dengan posisi saat ini, rasio total utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB menembus 30, 03% terhadap PDB, naik dibanding bulan sebelumnya sebesar 29,87%.

"Meskipun rasio ini sedikit meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini masih dapat ditoleransi karena masih berada jauh di bawah batas aman yang ditentukan UU Keuangan Negara yaitu 60 persen terhadap PDB," jelas Kementerian Keuangan melalui dokumen APBN Kita.

Sebelumnya, BI mencatat total utang luar negeri pada Oktober 2019 meningkat, terutama didorong kenaikan utang pemerintah. Adapun tren peningkatan utang luar negeri dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Agatha Olivia Victoria