Damai Dagang AS-Tiongkok Angkat Rupiah ke Level 13 Ribu Per Dolar AS

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini dibuka di level Rp 13.995 per dolar AS.
16/12/2019, 09.05 WIB

Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar pagi ini, Senin (16/12) melemah 0,04% ke level Rp 13.995 per dolar AS. Namun, Rupiah pada perdagangan hari ini diramal menguat terangkat sentimen kesepakatan dagang tahap I antara AS dan Tiongkok yang rampung. 

Adapun mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap mata uang Negeri Paman Sam pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,01%, dolar Singapura melemah 0,07%, won Korea Selatan lunglai 0,17%, peso Filipina lesu satu poin, dan ringgit Malaysia melemah 0,15%. Sementara itu dolar Hong Kong naik 0,02%, dolar Taiwan melaju 0,19%, rupee India meningkat 0,03%, yuan Tiongkok terangkat 0,27%, dan baht Thailand perkasa 0,06%.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengungkapkan, rupiah diperkirakan menguat seiring kesepakatan dagang AS dan Tiongkok yang rampung pada Jumat (13/12). "Pada kesepakatan ini, AS sepakat untuk menunda tarif baru pada hari Minggu (15/12)," kata Josua kepada Katadata.co.id, Senin (16/12).

(Baca: Kesepakatan Dagang Tahap I AS-Tiongkok Rampung, Berikut Perinciannya)

AS sepakat membatalkan rencana tarif baru kepada barang Tiongkok senilai US$ 160 miliar dan memotong setengah dari bea masuk untuk barang-barang Tiongkok senilai US$ 120 miliar. Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok berjanji untuk meningkatkan pembelian barang pertanian Tiongkok sebesar US$ 32 miliar dalam dua tahun. 

Setelah pengumuman kesepakatan perdagangan 'fase satu', dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang utama. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,05% ke level 97.12.

Adapun poundsterling Inggris terapresiasi terhadap dolar AS setelah Partai Konservatif memperoleh kemenangan.  Josua menjelaskan, Partai Konservatif di Inggris memperoleh suara mayoritas terbesar sejak 1987, karena memperoleh 365 kursi dari 650 kursi.

(Baca: AS-Tiongkok Sepakat Damai Dagang Tahap I, IHSG Diramal Melemah)

"Kemenangan ini menandakan kemajuan yang baik dari proses pengembangan Brexit dan timbul optimisme di kalangan investor seiring dengan penguatan pound Inggris lebih dari 1%," ujarnya.

Selain perang dagang, Josua menyebut pelaku pasar menantikan rilis data neraca perdagangan siang ini dan data manufaktur AS nanti malam. Ia memperkirakan neraca perdagangan November surplus US$309 juta.

Adapun  rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 13.085 - 14.035 per dolar AS. "Mengingat permintaan dolar AS di dalam negeri yang sudah relatif menurun sehingga akan mendukung stabilnya nilai tukar rupiah," prediksi Josua.

Reporter: Agatha Olivia Victoria