Kementerian Keuangan melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (ON) pada hari ini, Senin (22/10). Melalui lelang tersebut, pemerintah menargetkan dapat memperoleh dana Rp 15 triliun hingga Rp 30 triliun.
Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, lelang SUN terdiri dari dua seri SPN dan lima seri obligasi negara. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Dua seri SPN tersebut yakni SPN03200123 dan SPN12200703 jatuh tempo pada 23 Januari 2020 dan 3 Juli 2020. Keduanya memiliki tingkat kipon diskonto dengan alokasi pembelian maksimal 50% dari yang dimenangkan.
(Baca: Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 5.588 T pada Agustus)
Sementara itu, lima seri obligasi negara lain yang akan dilelang yakni, FR0081 yang akan jatuh tempo 14 Juni 2025 dengan kupon 6,5%, FR0082 yang akan jatuh tempo pada 15 September 2030 dengan kupon 7%, dan FR0080 yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dengan kupon 7,5%. Kemudian FR0079 dan FR0076 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2039 dan 15 Mei 2049 dengan kupon masing-masing 8,37% dan 7,37%.
Penjualan SUN tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.
(Baca: Baru Ditelefon Jokowi, Basuki Hadimuljono Datang ke Istana )
Adapun setelmen lelang akan dilakukan pada Kamis (24/100). Sementara itu, peserta lelang terdiri dari Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT Bank Permata Tbk..
Lalu PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank N.A., PT. Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, total utang pemerintah pusat hingga akhir tahun bakal mencapai Rp 5.269 triliun, naik dari posisi tahun lalu Rp 4.429 triliun. Proyeksi total utang tersebut mencapai 3 32,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, seperti terlihat dalam grafis databooks di bawah ini.