Wapres: Redenominasi Rupiah Ditahan Karena Belum Ada Urgensinya

Arief Kamaludin|Katadata
Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa redenominasi rupiah belum urgent sehingga hingga saat ini rencana tersebut belum terlaksana.
17/10/2019, 18.36 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan hingga saat ini rencana redenominasi mata uang rupiah memang belum sempat terlaksana. JK menilai wacana tersebut belum ada urgensinya.

"Memang ini rencana dulu zaman Darmin Nasution jadi Gubernur Bank Indonesia (BI). Namun saat itu dianggap belum urgent jadi direm dulu," ujar Kalla dalam diskusi bersama 100 ekonom di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (17/10).

Maka dari itu, ia menganggap masih banyak fokus lain dalam perekonomian yang harus dikerjakan sebelum melakukan redenominasi ini. Ia pun meyebut, nilai tukar rupiah saat ini bukan yang terburuk terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mata uang negara-negara seperti Brazil, Turki, dan Afrika Selatan dianggap ia jauh lebih buruk dibanding rupiah. "Kita ada di tengah-tengah kok, bahkan produk domestik bruto (PDB) kita lebih baik dari Malaysia," ucap dia.

(Baca: Banyak RUU Mengantre Di DPR, Pemerintah Pinggirkan RUU Redenominasi)

Sementara itu, ekonom Emil Salim menilai, nilai rupiah tidak bisa begitu saja di-redenominasi. "Ini karena nilai rupiah adalah hasil dari naiknya produktivitas," ujar Emil saat ditemui usai acara yang sama.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria