Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada September 2019 defisit sebesar US$ 160 juta, memburuk dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus US$ 85 juta. Defisit tersebut terutama disebabkan kinerja ekspor yang turun, sementara impor mulai meningkat.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ekspor pada September tercatat sebesar US$ 14,1 miliar turun 1,21% dibanding bulan sebelumnya atau 5,74% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, impor pada September tercatat masih meningkat 0,63% dibandingkan bulan sebelumnya atau turun 2,41% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Neraca perdagangan pada September 2019 defisit US$ 160 juta. Secara kumulatif, Januari-September 2019, neraca perdagangan defisit US$ 1,95 miliar,"
(Baca: Ekonom Proyeksi Neraca Perdagangan Surplus Meski Ekspor-Impor Turun)
Menurut Suhariyanto, ekspor secara kumulatif Januari-September tercatat sebesar US$ 124,17 miliar, turun 8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara impor secara kumulatif tercatat sebesarUS$ 126.115,8 juta, turun 9,12% dibanding periode sama tahun sbeelumnya
Ia menjelaskan penurunan ekspor hampir dialami oleh seluruh sektor. Ekspor migas sepanjang tahun ini turun 25,27%, pengolahan turun 3,39%, pertambangan dan lainnya turun 17,41%. Hanya sektor pertanian yang berhasil naik sebesar 2,58%.
"Ini semua karena negara tujuan ekspor kita melambat," terang dia.
(Baca: Ekspor dan Impor Anjlok, Surplus Dagang Tiongkok Naik pada September)
Sementara itu, impor pada September mulai meningkat terutama pada kelompok barang konsumsi dan barang modal masing-masing 3,13% dan 4,18%. Adapun impor bahan baku masih turun 0,07% dibanding bulan sebelumnya.
"Impor (nonmigas) kita secara kumulatif paling besar masih dari Tiongkok, yakni handphone dan notebook. Lalu disusul Jepang , yakni alat transmisi dan mesin," jelas dia.
Neraca perdagangan mulai mengalami defisit sejak tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, defisit neraca perdagangan bahkan mencapai US$ 8,57 miliar, terburuk sepanjang sejarah seperti yang terekam dalam grafis di bawah ini