Harga Cabai Turun, BPS Catat Deflasi 0,27% pada September 2019

ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi pada September 2019 sebesar 0,27%.
1/10/2019, 11.18 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi pada September 2019 sebesar 0,27%. Deflasi didorong oleh kelompok bahan pangan terutama harga cabai merah, bawang merah, dan ayam ras yang menurun.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan inflasi sepanjang tahun ini (Januari-September 2019) tercatat sebesar  2,2%. Adapun inflasi tahunan tercatat sebesar 2,9%.

"Bisa disimpulkan inflasi hingga September masih terkendali. Tapi kita perlu antisipasi di Desember karena biasanya permintaan meningkat antara lain karena tahun baru dan persiapan anak sekolah," ujar Suhariyant0 dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/10). 

Ia menjelaskan terdapat 70 kota yang mengalami deflasi, sedangkan 12 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi, menurut dia, terjadi di Sibolga  sebesar 1,94, sementara inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 0,01%. 

(Baca: Harga Emas Dunia Stabil Setelah Anjlok Imbas Ketidakpastian Politik AS)

Suhariyanto menjelaskan, menurut kelompok pengeluaran, deflasi hanya terjadi pada kelompok bahan makanan. Sementara inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,72%. 

"Bahan makanan deflasi 1,97% dengan andil 0,44%," jelas dia.

Ia merinci, bahan pangan yang menjadi penyumbang deflasi, yani  cabai merah 0,19%, bawang merah 0,07%, daging ayam ras  0,05%, cabai rawit 0,03%, dan telur ayam ras 0,02%.

"Beras naik tipis tapi terkendali 0,12% dengan andil 0,01%. Tidak perlu dikhawatirkan karena cadangan cukup," terang dia. 

(Baca: Analis KIC: Dampak Demonstrasi ke IHSG Kecil, Pasar Memang Bearish)

Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksi terjadi deflasi sebesar 0,19% secara bulanan dan 3,48% secara tahunan pada Agustus 2019. Salah satunya disumbang oleh harga cabai merah yang mengalami deflasi 0,21%. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan kenaikkan inflasi dua bulan terakhir memang disumbang kenaikan harga cabai. Namun, kenaikan tersebut hanyalah faktor musiman.

Perry pun yakin inflasi di akhir tahun akan berada di bawah titik tengah sasaran 3,5%. Sedangkan tahun depan, BI masih optimis target inflasi akan berada di angka 3% plus minus 1%.