Perang Dagang Berlarut-larut, ADB Pangkas Proyeksi Ekonomi Negara Asia

ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia pada tahun ini dari sebelumnya sebesar 5,7% menjadi 5,4%.
Penulis: Agustiyanti
26/9/2019, 11.32 WIB

Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia pada tahun ini dari sebelumnya sebesar 5,7% menjadi 5,4%. Proyeksi ekonomi  wilayah tersebut tahun depan juga dipangkas dari 5,5% menjadi 5,4%.

Dalam laporan terbaru ADB yang dipublikasikan Rabu (25/9), lembaga tersebut menyebut pemangkasan proyeksi ini seiring dengan prospek perdagangan internasional yang bakal lebih suram akibat perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang berlarut-larut.

Pertumbuhan sejumlah negara berkembang yang memiliki skala ekonomi cukup besar di Asia seperti Tiongkok, India, Korea Selatan, dan Thailand diperkirakan melambat.

Sementara itu, ekonomi Singapura, Republik Korea, Hong kong, Taipei, dan negara berkembang di Asia lainnya diperkirakan tumbuh 6% tahun ini dan tahun depan.

 (Baca: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini jadi 5,1%)

"Konflik perdagangan Tiongkok-AS dapat bertahan hingga 2020, sementara ekonomi negara utama mungkin berjuang lebih dari yang kami perkirakan saat ini. Di Asia, perdagangan dan investasi melemah,” kata Kepala Ekonom ADB Mr Yasuyuki Sawada dalam keterangan resmi.

ADB memperkirakan ekonomi Tiongkok tumbuh 6,2% pada tahun ini menjadi 6%. Secara keseluruhan, ekonomi negara-negara Asia Timur diperkirakan tumbuh sebesar 5,5% pada tahun ini dan 5,4% pada tahun depan.

Halaman: