Investor Lirik Lagi Aset Berisiko, Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, sejumlah nasabah menukarkan mata uang Dolar Amerika di tempat penukaran mata uang di Jakarta. Investor mulai beralih ke aset yang berisiko, rupiah dibuka menguat.
26/9/2019, 09.27 WIB

Nilai tukar rupiah menguat tipis satu poin menjadi Rp 14.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini (26/9), berdasarkan data Bloomberg. Analis menilai, penguatan ini menunjukkan bahwa investor mulai beralih ke aset yang berisiko.

Hal itu juga bisa dilihat dari harga emas Antam yang turun Rp 7 ribu menjadi Rp 762 ribu per gram hari ini. Harga emas di pasar spot pun anjlok pada penutupan perdagangan kemarin.

“Ini memberikan petunjuk ke pasar Asia hari ini untuk keluar dari aset aman dan masuk ke aset berisiko seperti rupiah," Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (26/9).

Di pasar spot, harga emas menurun hampir 2% atau sekitar US$30 per troy ons pada penutupan perdagangan kemarin. Penurunan harga emas, kata dia, bisa menahan pelemahan rupiah di tengah kisruh demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sebagaimana diketahui, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa sejak awal pekan ini (23/9). Bahkan, beberapa kali demonstrasi berakhir ricuh.

(Baca: Saham dan Rupiah Melemah Akibat Demo, Sri Mulyani: Hanya Sementara)

Ariston mengatakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump membuat harga emas turun. "Trump menuturkan bahwa kesepakatan dagang dengan Tiongkok bisa tercapai lebih cepat dari ekspektasi," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria