Tiga Kali Pangkas Bunga Acuan, BI Masih Buka Ruang Penurunan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut BI tetap akan akan melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif.
19/9/2019, 19.21 WIB

Bank Indonesia (BI) masih membuka ruang penurunan bunga acuan pada tahun ini. Sepanjang 2019, BI telah menurunkan bunga acuan sebanyak tiga kali atau sebesar 0,75% menjadi 5,25%. 

"Tadi sudah saya bacakan, ke depan BI akan melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif. Akomodatif apa? BI kan punya banyak instrumen, bisa dalam bentuk suku bunga, likuiditas, dan lain-lain," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (19/9).

Perry menjelaskan kebijakan suku bunga akan mempertimbangkan prakiraan inflasi. Adapun BI memperkirakan pada tahun ini akan terkendali dan berada di bawah 3,5%.

Pada Agustus 2019, inflasi secara bulanan tercatat 0,12%, menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,31%. Secara tahunan, inflasi Agustus 2019 tercatat 3,49%, sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,32%.

(Baca: Gubernur BI: Indonesia Jauh dari Ancaman Resesi Ekonomi)

Selain inflasi, imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang tetap menarik juga turut menjadi pertimbangan BI dalam menetapkan kebijakan. Saat ini, menurut Perry, imbal hasil investasi tetap menarik, tercermin dari arus masuk investasi portofolio pada Juli-Agustus 2019 yang tercatat US$3,5 miliar.

Ia juga menekankan bauran kebijakan BI akan terus difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Saat ini, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diliputi kondisi perekonomian global yang tidak mengutungkan. 

Ketegangan hubungan dagang AS dan Tiongkok yang berlanjut dan diikuti risiko geopolitik terus menekan perekonomian dunia serta membuat ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria