Yen Melemah, Rupiah Ikut Loyo ke 14.325 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini melemah 0,53% ke posisi Rp14.325 per dolar AS.
13/8/2019, 17.33 WIB

Selain ketegangan dagang AS-Tiongkok, keresahan politik di Hong Kong juga turut memberikan sentimen terhadap penguatan dolar AS. Sementara itu, hasil pemilihan pendahuluan di Argentina yang menempatkan pihak oposisi sebagai unggulan mengakibatkan jatuhnya nilai tukar mata uang peso, bursa saham, dan obligasi negara tersebut.

"Kekhawatiran tentang kemungkinan kembali ke kebijakan intervensionis mencengkeram pasar setelah Presiden Argentina Mauricio Macri kehilangan margin yang lebih dalam dari perkiraan atas oposisinya, Alberto Fernandez, dalam pemilihan pendahuluan pada Minggu (11/8) waktu setempat," katanya.

(Baca: Darmin Yakin Defisit Transaksi CAD di Bawah 3% dengan Hilirisasi Industri)

Sentimen lain, lanjut dia, datang dari Bank Dunia yang memproyeksikan perekonomian AS akan tumbuh sebesar 2,5% pada tahun 2019. Angka ini diproyeksikan naik sebelum kemudian akan turun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2020.

Sementara dari sisi internal, Ibrahim menilai BI akan terus memantau keadaan pasar guna mempertahankan stabilitas nilai mata uang rupiah melalui intervensi pasar obligasi dan valas melalui transaksi Domestic Non Delivery Forward (DNDF).

"Walaupun intervensi ini hanya menahan pelemahan sesaat, tetapi BI benar-benar ikut berjibaku dalam menstabilkan rupiah," ujarnya

Pada perdagangan besok, ia memperkirakan rupiah masih akan bergerak melemah di level Rp 14.260 - Rp 14.340 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria