Citibank Indonesia mencatatkan laba bersih pada sepanjang semester I 2019 sebesar Rp 1,6 triliun, melesat 97% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 835 miliar.
CEO Citibank Batara menjelaskan pertumbuhan laba bersih kantor cabang bank asing itu terutama didorong oleh meningkatnya pendapatan perdagangan bersih dan membaiknya kualitas kredit. Pada semester pertama tahun ini, pendapatan perdagangan bersih perusahaan naik dua kali lipat dari Rp500 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp1 triliun.
(Baca: CEO Mundur, HSBC Pangkas 4.000 Karyawan)
Kemudian pendapatan bunga bersih perusahaan naik 8% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp2,09 triliun. Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) turun Rp19 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lalu.
Ia menjelaskan penurunan CKPN seiring terjaganya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang terjaga. Rasio NPL Citibank secara gross dan net masing-masing tercatat sebesar 2,29% dan 0,44%.
(Baca: Pertama Kali The Fed Pangkas Bunga Sejak 2008, Bursa AS Kompak Anjlok)
"ROE berhasil meningkat menjadi 20,14% dari 10,31 pada semester I-2018 dan ROA dari 2,88% menjadi 4,97%," katanya dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (7/8).
Di sisi lain, Batara menambahkan rasio permodalan juga terjaga terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital to Adequacy Ratio/CAR) yang tercatat sebesar 24,56%. Kondisi likuiditas mereka, juga menurut Barata cukup solid, terlihat dari rasio pinjaman terhadap pendanaan sebesar 79,2%