Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Turun 3,19% pada Mei 2019

ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Mei 2019 turun 3,19% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1,26 juta kunjungan. Angka kunjungan ini merupakan yang terendah dalam empat bulan terakhir.
1/7/2019, 13.45 WIB

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Mei 2019 turun 3,19% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1,26 juta kunjungan. Namun jika dibandingkan dengan Mei 2018 terjadi kenaikan tipis, yaitu 1,1%. Angka kunjungan ini merupakan yang terendah dalam empat bulan terakhir.

Angka kunjungan wisman ini merupakan yang terendah dalam empat bulan terakhir

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul ["Kunjungan Wisatawan Mancanegara Mei 2019 Turun 3% dari Bulan Sebelumnya"] , https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/01/kunjungan-wisatawan-mancanegara-mei-2019-turun-3-dari-bulan-sebelumnya
Angka kunjungan wisman ini merupakan yang terendah dalam empat bulan terakhir

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul ["Kunjungan Wisatawan Mancanegara Mei 2019 Turun 3% dari Bulan Sebelumnya"] , https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/01/kunjungan-wisatawan-mancanegara-mei-2019-turun-3-dari-bulan-sebelumnya

"Kalau dilihat pattern-nya sama persis dari tahun sebelumnya, terjadi penurunan pada bulan Mei karena bukan musim liburan dan bertepatan dengan Ramadan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/7).

Jumlah wisman dari Januari hingga Mei 2019 mencapai 6,37 juta kunjungan. Jumlah ini pun naiknya sedikit, sekitar 2,70%, jika  dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6,20 juta kunjungan.

Jumlah kunjungan pada bulan Mei 2019 ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 713,88 ribu kunjungan, melalui pintu masuk laut sebanyak 337,41 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 205,04 ribu kunjungan. Penurunan kunjungan wisman yang melalui pintu masuk udara dibanding bulan April 2019 sebesar 7,75 persen.

(Baca: Menpar: Harga Tiket Pesawat Mahal, Wisatawan Batalkan Perjalanan)

Penurunan ini terjadi di hampir seluruh pintu masuk udara dengan persentase penurunan paling besar terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat yaitu sebesar 45,52% dan penurunan paling kecil terjadi di Bandara Sultan Badarudin II, Sumatera Selatan yaitu sebesar 1,89%. Sementara itu, kenaikan kunjungan wisman tercatat hanya di Bandara Ngurah Rai, Bali sebesar 2,02%.

Selain itu, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada Mei 2019 mengalami kenaikan sebesar 46,62% dibanding Mei 2018, yaitu dari 230,12 ribu kunjungan menjadi 337,41 ribu kunjungan. Persentase kenaikan tertinggi tercatat di Pelabuhan Tanjung Uban, Kepulauan Riau sebesar 75,44%, sedangkan persentase penurunan tertinggi terjadi di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali sebesar 98,34%.

(Baca: BPS: Jumlah Wisatawan Asing pada April Turun 2,74% )

Suhariyanto menambahkan, dilihat dari sisi kebangsaan, wisman yang datang ke Indonesia tidak banyak berubah. "Wisman yang datang ke Indonesia paling besar berasal dari Malaysia yaitu 20,22%, disusul Tiongkok, Singapura, Australia dan Timor Leste," ujarnya.

Secaar rinci, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari negara Malaysia sebanyak 252,8 ribu kunjungan atau 20,12%, Tiongkok 165,1 ribu kunjungan atau 13,14 persen, Singapura 136,3 ribu kunjungan yaitu 10,85%, Australia 108,1 ribu kunjungan atau 8,60% dan Timor Leste 100,3 ribu kunjungan atau 7,99 persen.

Namun dilihat dari wilayah, dari 1,26 juta kunjungan, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan paling tinggi dibanding Mei 2018, yaitu sebesar 20,20%, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah, yaitu sebesar 13,84%. Secara kumulatif dari Januari–Mei 2019, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 17,27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling
besar, yaitu sebesar 13,27%.

Suhariyanto menambahkan, Kementerian pariwisata sudah membuat berbagai kebijakan untuk meningkatkan wisman tersebut. "Dengan harapan, kedepannya pariwisata Indonesia akan semakin bagus agar perekonomian juga dapat ditopang dikarenakan potensi yang dimiliki Indonesia sangat luar biasa," tutupnya.

(Baca: Kunjungan Wisman di Bawah Target, Kemenpar Optimalkan 4 Strategi)

Reporter: Agatha Olivia Victoria