Survei BI: Inflasi Pekan Keempat Juni Capai 0,47%

ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, aktivitas jual beli sayuran di Pasar Agung, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). Deputi Gubernur BI Dody menilai tren inflasi pada bulan ini menunjukkan penurunan.
28/6/2019, 18.00 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, inflasi di minggu keempat Juni 2019 mencapai 0,45% secara bulanan (month to month/mom). Kenaikan harga beberapa bahan pangan dan layanan transportasi menjadi penyebab inflasi.

Dody menilai, tren inflasi pada bulan ini menunjukkan penurunan. "Inflasi 4,5%, disebabkan kenaikan harga beberapa komoditas (yang naik) sejak bulan lalu, seperti cabai dan tarif angkutan kota," katanya di Komplek BI, Jakarta, Jumat (28/6).

Besaran inflasi pekan keempat Juni ini secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 3,21%. Tingkat inflasi ini, menurut Dody masih sesuai dengan target yang ditetapkan BI atau diproyeksi kurang dari 3,5%.

(Baca: BPS: Harga Bumbu Makanan dan Tarif Tranportasi Naik, Inflasi Mei 0,68%)

Pada bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Mei 2019 sebesar 0,68% atau 1,48% secara tahun kalender. Sedangkan secara tahunan, inflasi Mei tercatat 3,32%.

Inflasi yang terjadi saat Ramadan itu utamanya dipengaruhi oleh harga bahan makanan dan angkutan. "Penyebab utama inflasi adalah kenaikan harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan tarif angkutan antar kota, udara, dan kereta api," kata Kepala BPS Suhariyanto, beberapa waktu lalu (10/6).

Bahan makanan mengalami inflasi 2,02% dan berkontribusi 0,43% terhadap keseluruhan inflasi Mei. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi seperti cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, kelapa, pepaya, dan lainnya.

Meski begitu, ada juga bahan pangan yag harganya menurun atau deflasi seperti bawang merah dan beras. Penurunan harga ini disebabkan oleh panen raya bawang merah di Brebes dan Bima.

(Baca: Tak Picu Harga Naik, Kebijakan Wajib Tanam Bawang Putih Dilanjutkan)

Dari kelompok transportasi tercatat mengalami inflasi 0,74%, dengan andil 0,1%. Kenaikan terjadi lantaran permintaan mudik meningkat menjelang Idulfitri. Secara rinci, tarif angkutan antar kota menyumbang inflasi 0,06%. Lalu, tarif angkutan udara dan kereta api masing-masing berkontribusi 0,02% terhadap inflasi.

Pada kelompok lainnya, makanan jadi, minuman, rokok dan temabakau mengalami inflasi 0,56%, dengan andil 0,1%. "Komoditas yang andil terhadap kenaikan harga ialah nasi dan lauk pauk, rokok filter sebesar 0,01% dan gula pasir 0,01%," kata Suhariyanto.


Reporter: Agatha Olivia Victoria