Enam Bulan Berturut-Turut, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6%

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral tetap menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate di level 6%.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
16/5/2019, 14.41 WIB

Neraca Dagang April 2019

Defisit Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka neraca dagang RI pada April 2019. Nilai defisitnya mencapai US$ 2,5 miliar atau yang terendah sepanjang sejarah.

Pada Januari-April 2019, BPS melaporkan defisit neraca dagang Indonesia US$ 2,56 miliar. Angka ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,40 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan lonjakan defisit neraca dagang periode ini banyak dipengaruhi oleh situasi global. "Kondisi global tidak mudah, 2019 ini tantangannya akan luar biasa," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/5).

(Baca: Neraca Dagang April Defisit, Rupiah Diprediksi Melemah hingga Juni)

Ketidakpastian global, menurut dia, turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi sejumlah  negara. Seperti, pertumbuhan ekonomi Tiongkok melemah dari 6,8% menjadi 6,24%, kemudian Singapura juga melambat dari 4,7% jadi 1,3% serta Korea Selatan 2,8% menjadi 1,8%.

Hal ini akhirnya turut memengaruhi ekspor  Indonesia ke negara tersebut ikut melambat. Selain itu, fluktuasi harga komoditas serta perang dagang di sisi lain juga turut memberikan tekanan terhadap kinerja neraca dagang dalam negeri. 


Halaman:
Reporter: Rizky Alika