PMA Triwulan I-2019 Turun, Menkeu: Prospek Indonesia Masih Positif

ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) mengatakan, pihaknya akan fokus menggunakan semua instrumen dan kebijakan dalam mengakselerasi investasi tahun ini.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
30/4/2019, 15.53 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai investor asing masih melihat prospek yang positif untuk berinvestasi di Indonesia, meski terjadi pelambatan pada penanaman modal asing (PMA) di triwulan I-2019.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya menyampaikan realisasi penanaman modal asing di tiga bulan pertama 2019 mencapai Rp 107,9 triliun. Investasi PMA tersebut turun 0,9% dibandingkan realisasi PMA pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 108,9 triliun. Namun, jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp 99 triliun, realisasi PMA triwulan I tahun ini tumbuh 8,9%.

"Artinya, kita masih memiliki pertumbuhan yang prospeknya tinggi, stabilitas dari sisi inflasi masih terjaga, dan dari sisi indikator makroekonomi, baik dari moneter maupun fiskal, kami juga jaga secara baik," kata Sri Mulyani ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (30/4).

Dia menilai, turunnya PMA pada periode ini karena adanya tekanan yang cukup besar tahun lalu. Seperti peningkatan suku bunga dan terjadinya aliran modal asing keluar (capital outflow) di seluruh negara. "Ini pasti akan mempengaruhi, meskipun yang terpengaruh itu lebih pada jangka pendek," katanya.

(Baca: Terendah dalam 5 Tahun, Investasi Triwulan I 2019 Tumbuh 5% )

Sri Mulyani juga mengatakan, pihaknya tetap fokus menggunakan semua instrumen dan kebijakan dalam mengakselerasi investasi meski adanya kenaikan suku bunga yang juga direspons oleh Bank Indonesia (BI). Hal ini pun yang akan menjadi tantangan untuk tahun ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin