"Aliran modal asing dalam SBN (surat berharga negara) dan saham itu hampir tiga kali lipat dari 2018," ujarnya. Rupiah juga ditopang oleh kondisi fundamental yang baik, seperti pasar valas yang semakin berkembang dengan adanya instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

(Baca: Rupiah Kembali 14 Ribu/US$, Ekonom Ramal Belum Akan Menguat Signifikan)

Ia juga menyampaikan bahwa posisi bunga acuan BI memang hampir mencapai puncaknya. Maka itu, ia akan terus menghitung posisi bunga acuan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan likuiditas keuangan.

Adapun, kondisi global mulai kembali tenang setelah mengalami gejolak pada 2018 lalu. Bahkan, bank sentral India telah memangkas bunga acuannya di tengah potensi perlambatan ekonomi.

Sementara ini, BI masih mempertahankan bunga acuannya pada level 6%. BI menyatakan akan memastikan kondisi eksternal dalam memutuskan kebijakan bunga acuannya.

Halaman: