Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam juga melihat masih adanya kecenderungan penguatan dolar AS. Hal ini didukung sentimen positif investor terhadap pasar keuangan domestik. Alhasil, aliran masuk dana asing terus berlanjut sehingga menambah pasokan dolar AS di dalam negeri.

“Investor asing tampaknya masih lebih memilih menempatkan dananya di pasar keuangan indonesia yang menawarkan return yang menarik dan harga yang masih relatif murah di tengah pelemahan ekonomi global,” kata dia, pekan lalu.

(Baca: Rupiah Perkasa, Investor Asing Buru Aset Keuangan Indonesia)

Ia memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama tidak ada perkembangan baru yang secara signifikan memunculkan harapan perbaikan ekonomi global sehingga investor asing tergerak memindahkan kembali investasinya ke negara maju.

Adapun perkembangan global yang banyak ditunggu pada Maret ini yakni hasil negosiasi dagang AS-Tiongkok. Perang dagang antarkedua negara telah berdampak pada melambatnya ekonomi Tiongkok pada tahun lalu. Hal ini menambah kekhawatiran akan melemahnya ekonomi global.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika