Rupiah Kembali Melemah, Ini Prediksi Ekonom hingga Akhir Tahun

Arief Kamaludin|Katadata
14/12/2018, 15.39 WIB

(Baca juga: Menko Darmin Harapkan Hot Money Bawa Rupiah Kembali ke 13.000)

Ia pun menyinggung soal penguatan nilai tukar rupiah sehari sebelumnya karena beberapa sentimen positif yaitu meredanya tensi perang dagang AS-Tiongkok setelah Kepolisian Kanada melepaskan CEO Huawei Meng Wanzhou. Selain itu, kemajuan positif perundingan Brexit.

Peristiwa teror yang terjadi di Perancis juga memicu kekhawatiran di pasar Eropa sehingga investor mencari pasar lain yang aman, yaitu negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia.

(Baca juga: Tekanan Kurs Rupiah Mereda, Bank Dunia Ingatkan RI Agar Tidak Terbuai)

Ia menambahkan, kenaikan bunga acuan AS yang kemungkinan tidak seagresif perkiraan sebelumnya juga memberi dorongan positif ke pasar keuangan domestik dan nilai tukar rupiah." Pelaku pasar tidak anggap The Fed akan agresif menaikkan bunga tanggal 19 besok," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika