Agus Marto Sebut Tak Bisa Hindari Pelemahan Rupiah Sejak 2013

Arief Kamaludin|KATADATA
Gubernur BI Agus Martowardojo
22/5/2018, 16.09 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan tidak bisa menghindari pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi sejak 2013 hingga hari ini. Ada sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan bersama antara seluruh pihak, terutama pemerintah.

Salah satu masalah yang disebutnya krusial adalah defisit transaksi berjalan yang disumbangkan defisit dari impor perdagangan yang besar. "Saya tidak bisa menghindar, karena ada defisit transaksi berjalan," kata Agus saat rapat kerja Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/5).

Agus menyatakan defisit transaksi berjalan sempat mencapai US$ 29 miliar. Defisit ini sudah mampu ditekan hingga menjadi US$ 17 miliar. Namun dia memprediksi akan ada lompatan angka defisit pada tahun ini yakni mencapai US$ 23 miliar dan akan berdampak pada rupiah.

(Baca: Rupiah Anjlok, Gubernur BI: Ekonomi 2018 Lebih Kuat dari 1998 dan 2008)

Selain perbaikan di sisi ekspor, Agus meminta pemerintah mengerjakan empat hal. Keempatnya adalah perbaikan infrastruktur, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan birokrasi pemerintah, serta inovasi yang harus terus dikembngkangkan terus dijalankan.

Halaman: