Bawang hingga Ayam Pengaruhi Inflasi Pekan Ketiga April 0,12 %

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Penulis: Rizky Alika
20/4/2018, 17.38 WIB

Bank Indonesia menyatakan inflasi pada April pekan ketiga sebesar 0,12 persen. Inflasi didorong oleh kenaikan harga bawang merah, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam.

Pergerakan laju inflasi ini tercermin dari Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu ketiga secara bulanan. “Secara tahunan, 3,44%," kata Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (20/4/2018). 

(Baca juga: Tekanan Harga Mereda, BI Pantau Inflasi Pekan I April 0,11%).

Sebelumnya, bank sentral menyatakan salah satu pemicu inflasi berasal dari hari raya keagamaan maupun saat masuk musim pascapanen. Doddy meyakinkan inflasi inti ini merupakan salah satu indikator yang terjaga cukup stabil di bawah 3 persen.

Sepanjang tahun ini, BI memperkirakan inflasi tetap berada dalam target yakni 2,5 - 4,5 persen. Maret lalu, inflasi tercatat 0,2 persen secara bulanan, turun dari Januari yang sebesar 0,17 persen. Terkendalinya inflasi dipengaruhi oleh minimalnya tekanan inflasi inti di tengah meningkatnya inflasi harga yang dikendalikan (administered prices) dan harga komponen bergejolak (volatile food).

Belakangan, untuk menjaga inflasi, pemerintah juga berencana mewajibkan badan usaha meminta persetujuan dulu kepada pemerintah sebelum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Artinya, Pertamina harus meminta persetujuan pemerintah ketika menaikkan BBM di luar Premium, di antaranya Pertalite dan Pertamax. Kewajiban yang sama berlaku pada SPBU asing seperti Shell, Total, dan Vivo.

(Baca juga: Alasan Penting di Balik BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,25 %).

Karena itu, Dody meyakinkan risiko ke depan akan terus terkendali hingga akhir tahun. Termasuk antisipasi BI apabila inflasi berdampak ke pelemahan rupiah. "Semuanya sudah kita hitung, termasuk harga minyak naik sampai ke US$ 60-65 per barel," ujar Dody.