Tekanan Harga Mereda, BI Pantau Inflasi Pekan I April 0,11%
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut, inflasi pada pekan I April 2018 sebesar 0,11% secara bulanan. Level tersebut lebih rendah dibanding Maret 2018 yang sebesar 0,2%.
“April yang kami dengar jauh lebih terkendali dari perkiraan. Kami perkirakan tadinya di 0,2%, tapi kelihatannya 0,11% pada minggu pertama,” kata Agus di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Rabu (11/4).
Inflasi disebabkan kenaikan harga pada komponen pangan (volatile food) yaitu bawang merah dan cabai merah. Sementara itu, dampak dari kenaikan komponen harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) telah mereda.
(Baca juga: Pedagang Keluhkan Kelangkaan Pasokan Bawang Putih di Pasar)
Agus menjelaskan, untuk menjaga inflasi tahun ini sesuai target yaitu 2,5-4,5% secara tahunan, pemerintah tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan listrik pada 2018.
Jika diputuskan ada kenaikan, informasi akan disampaikan sejak awal dan akan dikoordinasikan agar waktunya tepat. “Sehingga inflasi tetap terjaga,” ujarnya.
Belakangan, untuk menjaga inflasi, pemerintah juga berencana untuk mewajibkan badan usaha meminta persetujuan dulu kepada Pemerintah sebelum menaikkan harga BBM nonsubsidi.
(Baca juga: Harga Cabai dan BBM Non-Premium Sebabkan Inflasi Maret 0,2%)