Indeks Utama Bursa Asia Melorot Pasca Kenaikan Bunga The Fed

Katadata | Arief Kamaludin
15/6/2017, 11.32 WIB

Hal tersebut seperti disampaikan Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada. “Sesuai ekspektasi, semoga masih bisa membuat angin segar untuk market Indonesia,” kata dia, Kamis (15/6). Ia pun memproyeksi IHSG masih bisa menguat meski terbatas. 

Adapun, The Fed memproyeksikan kenaikan sebanyak satu kali lagi tahun ini. Meski begitu, sejumlah pengamat pasar pesimistis The Fed bakal menaikkan bunga dananya dalam waktu dekat. Hal itu lantaran target inflasi yang meleset.

“Mereka perlu menunggu setelah September untuk membuat keputusan,” kata Senior Economic Adviser di PNC Financial Services Group Inc. Pittsburgh, AS, seperti dikutip Bloomberg. (Baca juga: Darmin Tak Akan Pusing Jika Amerika Jadi Naikkan Bunga The Fed)

Dalam keterangan resminya, para petinggi The Fed yang tergabung dalam Federal Open Market Committee (FOMC) juga menyatakan pihaknya berharap program normalisasi neraca The Fed bisa dimulai tahun ini. Normalisasi dilakukan melalui pelepasan surat-surat berharga yang dipegangnya. Saat ini, surat berharga yang dipegang The Fed mencapai US$ 4,5 triliun.

Program ini disebut-sebut bisa membuat likuiditas valuta asing (valas) global berkurang lantaran investor bakal melepas dolarnya dan membeli surat-surat berharga tersebut.

Halaman: