Terancam Harga Bawang Putih, Inflasi Diyakini Aman Hingga Lebaran

ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
27/5/2017, 08.00 WIB

Pemerintah berupaya menjaga inflasi sepanjang Bulan Ramadan hingga lebaran pada akhir Juni nanti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim harga bahan pangan secara umum saat ini relatif stabil, meski masih ada beberapa yang mengalami kenaikan.

“Untuk komponen volatile food sampai hari ini masih cukup rendah. Tapi ada beberapa komoditi yang bisa mengganggu pergerakan harga,” kata Darmin di kantornya, Jumat (26/5).

Darmin menyebut beberapa bahan pokok yang harganya terpantau menanjak jelang bulan puasa adalah, bawang putih, cabai merah, telur ayam, dan daging ayam. Ia mengatakan kenaikan harga beberapa jenis komoditas pangan memang dipicu meningkatnya permintaan selama bulan puasa.

(Baca juga:  Selain Retail, Pemerintah Diminta Kontrol Pasokan Bahan Baku Industri)

Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah bawang putih dengan kenaikan hingga 28,79 persen dibandingkan bulan lalu, disusul cabai merah dengan kenaikan 14,97 persen. Kemudian telur ayam ras yang naik 8,34 persen dan daging ayam ras naik 4,20 persen.

Adapun untuk harga daging sapi cenderung naik secara tidak merata di beberapa daerah seperti Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur. Sebaliknya, harga cabai rawit mengalami penurunan.  

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Barat telah melaporkan adanya kenaikan harga daging sapi dengan kenaikan tertinggi higga mencapai Rp 156.450 dari harga sebelumnya, yakni Rp 138.250 per kilogram. 

(Baca juga: Menko Ekonomi Targetkan Harga Pangan Terkendali Selama Ramadan)

Darmin mengatakan Kemenko Perekonomian akan banyak melakukan koordinasi kebijakan dengan TPID untuk menjaga stabilitas harga. Sebab pada pada akhirnya inflasi memang  diukur dari tiap daerah. “Info ini yang akan berguna sebab TPID itu ada di setiap provinsi bahkan di beberapa daerah ada di kabupaten/kota,” katanya.

Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan sejauh ini inflasi terbilang dapat terjaga. Sebab pemerintah melakukan berbagai intervensi, misalnya lewat penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa komoditas seperti daging beku, minyak goreng, gula pasir, dan bawang putih.

Selain itu pemerintah juga akan mengintervensi pasokan ke daerah. “ intervensi yang akan dilakukan untuk penyediaan pasokan di beberapa kota yang punya indikasi ada kenaikan,” katanya.

(Baca juga: BI Catat Inflasi Pekan III Mei Naik, Terdorong Harga Daging dan Telur)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi April tahun ini 0,09 persen. Inflasi sepanjang tahun tercatat 1,28 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,17 persen.