KATADATA ? Pemerintah berencana untuk membangun fasilitas cadangan penyangga bahan bakar minyak (BBM) nasional. Cadangan penyangga ini bisa untuk memenuhi kebutuhan BBM selama 30 hari, dengan investasi sekitar US$ 17,25 miliar atau Rp 224 triliun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja mengatakan pembangunan cadangan penyangga ini untuk menjaga ketahanan energi nasional. Untuk membangun cadangan penyangga 30 hari, fasilitas tersebut harus bisa menampung 45 juta barel BBM. Asumsinya jika konsumsi BBM per harinya sebanyak 1,5 juta barel.

Cadangan penyangga ini diperlukan sebagai antisipasi kondisi darurat di dalam negeri. Misalnya, jika terjadi bencana tsunami yang menyebabkan listrik mati, sehingga dibutuhkan generator yang menggunakan BBM.

Wiratmaja menyebut pemerintah telah melakukan studi kelayakan untuk pembangunan proyek ini. Targetnya, dalam waktu lima tahun cadangan penyangga BBM sudah selesai dibangun. Tahun ini, pemerintah akan menyelesaikan regulasi dan ketentuannya, dan tahun depan bisa dibuat desainnya.

?Untuk membangun cadangan penyangga ini, Pemerintah mengharapkan dapat dilakukan oleh BUMN dan swasta, termasuk isinya,? ujar Wiratmaja dalam keterangannya, Jumat (12/6).

Halaman:
Reporter: Redaksi