Menteri Keuangan Sebut RI Tak Punya Utang Lagi ke IMF

KATADATA
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
28/4/2015, 18.03 WIB

?Itu (utang 1998) sudah dilunasi seluruhnya pada 2006 setelah kita punya kemampuan tanpa harus keluar dari keanggotaan,? kata Peter.

Kontroversi perihal utang ke IMF tersebut muncul setelah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam akun Twitter-nya, mengoreksi pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia masih memiliki utang ke lembaga keuangan internasional itu.

?Siapa yang bilang anti (IMF), kita masih pinjam ke sana kok. Siapa yang kritik, itu sebuah pandangan,? ujar Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (26/4), sebelum bertolak menghadiri pertemuan petinggi negara di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pernyataan Jokowi tersebut disambut SBY dengan mengatakan, Indonesia sudah melunasi seluruh utang ke IMF yang berjumlah US$ 9,1 miliar pada 2006 atau empat tahun lebih cepat dari jadwal.

?Sejak 2006, Indonesia tidak jadi pasien IMF. Tidak lagi didikte IMF. Kita merdeka dan berdaulat untuk merancang pembangunan ekonomi kita,? tutur SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang dikonfirmasi wartawan terkait utang tersebut mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi tersebut mengacu pada buku ?Statistik Utang Luar Negeri Indonesia?.  Dalam buku yang diterbitkan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia Januari 2015, terdapat utang ke IMF sebesar US $ 3 juta yang dilakukan pada 2009, ketika SBY masih menjadi Presiden.

Pada November 2014, utang Indonesia ke IMF menurut buku tersebut masih sebesar US $ 2,9 juta. ?Masih ada utangnya, tetapi saya tidak tahu itu untuk apa. Silakan tanya ke Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia,? kata Andi.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati