Seiring meningkatnya kepemilikan smartphone, jumlah konsumen untuk mengakses internet pun meningkat signifikan. Pada 2013 akses internet hanya dimiliki oleh 28 persen masyarakat Indonesia, tahun 2014 meningkat menjadi 38 persen. 

Peningkatan akses interniet, kemudian mendukung peningkatan pasar perdagangan melalui internet (e-commerce) di Indonesia. Hal ini didukung oleh beberapa sentimen, seperti kurang berkembangnya sektor ritel di dunia nyata khususnya perdesaan.

Perdagangan online semakin cepat berkembang, mengingat pasar ritel langsung yang kurang berkembang, khususnya di wilayah perdesaan. Sementara tingkat pendapatan yang tinggi memacu tingkat konsumsi masyarakat.

"Kondisi ini meningkatkan total perdagangan ritel online tahunan di emerging market mencapai US$ 3 triliun, yang berpengaruh ke sektor keuangan, keamanan, dan teknologi," kata Ella.

Pertumbuhan perdagangan yang cukup tinggi ini pun tidak hanya terjadi di Indonesia. Riset credit Suisse menyebut pertumbuhan perdagangan online di India naik 20 persen pada tahun lalu. Credit Suisse juga memperkirakan peningkatan yang sama akan terjadi di Cina dan Amerika Selatan, tahun ini.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati