Menko Perekonomian: Pengalihan Subsidi Tidak Bisa Ditunda

BBM Subsidi KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
31/10/2014, 15.45 WIB

KATADATA ? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan pengalihan subsidi yang tidak tepat sasaran ke belanja yang lebih produktif, tidak bisa ditunda lagi. Pemerintah berencana merealisasikan kebijakan tersebut sebelum akhir tahun ini.

"Masalah subsidi BBM, semua orang sudah sangat concern," tutur Sofyan di Jakarta, Jumat (31/10). 

Dia mengatakan pengalihan subsidi ke sektor-sektor yang produktif, akan mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih besar. Bahkan bisa menghemat dan menyehatkan anggaran negara. (Baca: BKF: Naikkan Harga BBM Bersubsidi Rp 3.500, Hemat Rp 140 Triliun)

Saat ini, dengan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter dapat menghemat Rp 92 triliun. Hasil riset Katadata menyebut dana sebesar ini bisa digunakan untuk membangun 16 bandara sekelas Kuala Namu. Jika dialihkan untuk anggaran desa, setiap desa bisa mendapat Rp 1,4 miliar, untuk 65.714 desa. (Baca: Mimpi di Balik Pengurangan Subsidi BBM)

Meski demikian, Sofyan belum mau memastikan kapan persisnya pemerintah akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan menaikkan harga BBM tentunya memberikan dampak cukup besar terhadap inflasi dan penurunan daya beli masyarakat. Meski demikian, kata Soyan, pemerintah telah menyiapkan beberapa program untuk mengatasi dampak tersebut. (Baca: Arab Saudi dan Venezuela pun Mengeluhkan Subsidi BBM)

Halaman:
Reporter: Petrus Lelyemin