Rupiah Melemah karena Investor Nilai Politik RI Tidak Stabil

Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
30/9/2014, 18.05 WIB

KATADATA ? Kurs rupiah kembali melanjutkan pelemahan. Dalam perdagangan hari ini, rupiah ditutup turun 19 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 12.188 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan nilai tukar tersebut disebabkan ketidakpastian yang membayangi situasi politik di dalam negeri. Hal ini terutama setelah sidang paripurna DPR menyetujui  UU Pemilihan Kepala Daerah pada 26 September lalu.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti mengatakan, investor sangat memerhatikan situasi politik Indonesia.  Pengesahan undang-undang tersebut menunjukkan jalannya administrasi Joko Widodo bakal tidak mulus.

?Sekarang fokus (pasar) di Indonesia kan masih politik. Jadi ketidakpastian masih tinggi,? kata Destry kepada Katadata, Selasa (30/9). (Baca: Pasar Takut Kebijakan Ekonomi Jokowi Tersandera)

Menurutnya, rupiah baru akan kembali bergairah setelah Jokowi mengumumkan kabinet dalam administrasinya. Pasar akan menilai kinerja pemerintahan ke depan melalui tiap-tiap personal yang dipilih untuk menempati jabatan menteri tersebut.

?Kunci utamanya, susunan kabinet. Di situ akan bisa kelihatan bagaimana komposisi koalisi Jokowi-JK,? tutur dia. (Baca: Neraca Defisit, Rupiah Terpukul)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati