Rupiah Melemah karena Investor Nilai Politik RI Tidak Stabil

Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
30/9/2014, 18.05 WIB

Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi menilai rencana the Fed menaikkan suku bunga turut menyebabkan lemahnya rupiah. ?Ini sudah terlihat sekitar dua pekan terakhir,? kata dia.

Apalagi, kondisi perekonomian Indonesia termasuk yang paling rentan dibandingkan negara Asia lainnya. Ini terlihat dari tingkat defisit neraca transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan yang masih tinggi.

Rupiah baru akan menguat signifikan jika defisit transaksi berjalan dapat ditekan hingga mengekati 2 persen dari posisi pada semester I-2014 sebesar 3,1 persen. Pada angka defisit 2 persen, menurut Gundy, ekonomi Indonesia mampu menghadapi tekanan global.

Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). (Baca: Rupiah Tunggu Respons Jokowi)

Menteri Keuangan Chatib Basri sebelumnya mengatakan, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, rupiah bisa kembali ke posisi Rp 11.900 per dolar AS. bahkan jika the Fed menaikkan suku bunga pada tahun depan. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati