Bertabur Politisi, Anggota BPK Dinilai Sulit Independen

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
16/9/2014, 13.04 WIB

Hal senada juga disampaikan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Hassanudin Gagaring Pagalung. Menurut dia lima nama yang terpilih sebagai anggota BPK sarat kepentikan politik. Bahkan yang dua nama yang terpilih merupakan rekan satu komisi. Menurut dia selama Undang Undang BPK belum diubah, lembaga itu tidak akan bisa menjadi lembaga yang independen. 

"Ini kan aneh anggota DPR yang memilih anggota BPK. Tetapi di sisi lain anggota DPR juga ikut serta dalam pencalonan," tuturnya.

Ketua Komisi XI DPR Olly Dondokambey mengatakan, lima nama yang sudah dipilih anggota DPR itu tidak akan berubah hingga disahkan dalam sidang paripurna. Kecuali jika nama-nama tersebut tidak memenuhi syarat paripurna. "Sehingga nama berikutnya yang urutan keenam (Nur Yasin) yang akan menggantikan," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9) malam.

Menurut dia, nama-nama yang terpilih itu sudah memenuhi persyaratan dan akan diajukan dalam sidan Paripurna pekan depan. Rencananya, mereka akan dilantik presiden pada 15 Oktober mendatang.

Terkait nama politisi yang terpilih, Olly menilai mereka juga memiliki kompetensi di bidang audit keuangan. Ia mencontohkan Harry Azhar merupakan doktor ekonomi dari Oklahoma State University. Sedangkan Achsanul Qosasi berkecimpung lama menjadi bankir.

Halaman:
Reporter: Rikawati