ADB: Negara di Asia-Pasifik Hadapi Ancaman Kemiskinan

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
21/8/2014, 14.46 WIB

KATADATA ? Hasil kajian Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyebutkan negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan menghadapi tantangan berat untuk menurunkan kemiskinan.

Guanghua Wan, principal economist ADB, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di kawasan ini memang telah secara dramatis menurunkan angka kemiskinan dari 54,7 persen pada 1990 menjadi 20,7 persen pada 2010. Meski begitu, perlu ada upaya yang lebih fokus untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Selain itu, menurut dia, pemerintah di negara-negara kawasan perlu menjaga keamanan pasokan makanan serta menekan harga pangan. Kemudian ada pula faktor-faktor lain yang perlu ikut diperhatikan seperti bencana alam, perubahan iklim, dan krisis ekonomi.

?Karena seperti banjir misalnya, itu akan berpengaruh pada peningkatan kemiskinan,? kata Wan di Jakarta, Kamis (21/8).

Key Indicators 2014  yang disusun ADB menyebutkan, tolok ukur kemiskinan sebesar US$ 1,25 per orang per hari sudah tidak lagi cukup untuk menggambarkan kemiskinan di kawasan. ADB mengubah ukuran kemiskinan menjadi US$ 1,52 per orang per hari.

?Garis kemiskinan US$ 1,25 per hari tidak memadai untuk di Asia dan Pasifik karena kurang memperhitungkan biaya yang diperlukan kelompok miskin untuk mempertahankan standar hidup minimum,? ujar Wan. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati